Bunga Batavia, Si Jarak Hias Jatropha Integerrima Yang Memesona

Jika Anda pernah nongkrong di Grajen Coffee Shop Kepanjen, coba perhatikan di sebelah utara bangunan kedai kopi tersebut. Di situ, Anda akan menjumpai tanaman berbunga menawan warna merah. Tanaman tersebut dikenal dengan pohon Batavia.

Tanaman Batavia dikenal juga sebagai jarak hias dan memiliki nama Latin Jatropha integerrima. Ada juga yang menyebutnya dengan jarak China. [] Di Thailand, tanaman ini disebut pattawia. Di Tiongkok dikenal dengan qin ye ying, dan di Inggris dinamakan peregrine. []

Tanaman Batavia merupakan tumbuhan perdu dari spesies tumbuhan berbunga majemuk dalam keluarga euphorbia, Euphorbiaceae, yang berasal dari Cuba dan Hispaniola, memiliki batang yang ramping, dengan ketinggian pohon tidak terlalu tinggi. Bentuk daunnya cukup bervariasi, ada yang bulat memanjang dan ada pula yang oval, berbentuk seperti biola, bahkan ada yang ujung daunnya meruncing.

Bunga Batavia di keramangan malam (Foto: Senin, 13/03/2023)

Tanaman ini cukup produktif dalam berbunga dan hampir sepanjang tahun. Warna bunga Batavia alias Jatropha yang sering dijumpai adalah merah tua dan pink. Oleh karena itu, tanaman ini cocok untuk dijadikan sebagai tanaman hias. Sempat booming dan menjadi tanaman idola karena bunganya yang indah.

Menurut Edward F. Gilman, dkk dalam Jatropha Integerrima: Peregrina (1993) yang masuk dalam ENH478, salah satu seri dari Environmental Horticulture Department, UF/IFAS Extension yang publikasi pada November 1993 dan direvisi pada Desember 2018 ini, tanaman Batavia tidak dapat tumbuh terlalu tinggi, namun tanaman ini merupakan tanaman yang sangat disukai oleh berbagai jenis kupu-kupu dan burung kolibri.

Tanaman Batavia akan dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam di tempat yang cukup banyak mendapat sinar matahari. Perbanyakan tanaman ini dapat dilakukan dengan stek maupun biji. []

Bunga Batavia beserta kuncupnya di sore hari (Foto: Selasa, 14/03/2023)

Selain cocok sebagai tanaman hias, pohon Batavia juga dimanfaatkan dalam pengobatan tradisional dan secara ilmiah sudah diteliti menunjukkan sifat antimikroba, sitotoksik, antioksidan, dan antiproliferatif.

Dalam artikel ilmiahnya, Oral and Topical Anti-Inflammatory Activity of Jatropha integerrima Leaves Extract in Relation to Its Metabolite Profile (2022), Mahrous dkk menjelaskan bahwa daun Jatropha integerrima digunakan sebagai tapal di India dan Bangladesh untuk mengobati berbagai kondisi termasuk eksim, pruritus dan kutil kulit.

Investigasi fitokimia Jatropha integerrima mengidentifikasi kumarin, peptida siklik, neolignan, dan beberapa diterpen baru dengan aktivitas biologis yang berbeda. Lebih dari 16 senyawa baru diisolasi dari Jatropha integerrima dalam dekade terakhir saja, menunjukkan metabolom kaya yang belum sepenuhnya dieksplorasi.

Bunga Batavia warna merah di sore hari (Foto: Selasa, 14/03/2023)

Investigasi farmakologi terbaru tanaman menunjukkan aktivitas antimikroba yang menjanjikan dari ekstrak dan minyak esensial yang diperoleh dari biji dan daun dan aktivitas antioksidan yang kuat dari ekstrak bunga.

Temuan lainnya menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun Jatropha integerrima memiliki efek antiinflamasi yang signifikan, baik melalui pemberian oral maupun aplikasi topikal. Efek ini dapat dikaitkan dengan kandungan flavonoid, terpenoid, dan asam lemak teroksigenasi yang tinggi, yang diwakili dalam profil metabolisme ekstrak oleh 65 senyawa. []

Sambil menyeruput kopi ala Kopitiam bagi penggemar kopi, atau teh panas mongah-mongah bagi yang menyukai minuman teh, Anda bisa menyaksikan pohon Batavia yang bunganya lagi bermekaran.

Melihat keindahan bunganya dan manfaat dalam pengobatan atau medis, tanaman bunga Batavia sering dijuluki sebagai si jarak hias Jatropha integerrima yang memesona. *** [140323]

Thanks for reading Bunga Batavia, Si Jarak Hias Jatropha Integerrima Yang Memesona

Selasa, Maret 14, 2023

Bunga Batavia, Si Jarak Hias Jatropha Integerrima Yang Memesona

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog