Selasa, Juli 23, 2024

Maksi di Warung Apung Rahmawati Gresik

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, Juli 23, 2024

Pulang dari silaturahmi dengan Sekretaris Desa Suci sudah saat waktu makan siang. Sambil mengantar pulang perawat Desa Suci Sri Budiarti, A.Md.Ke yang motornya tadi diparkir di Puskesmas Sukomulyo, Tim Penelitian NIHR Global Health Research for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) mengajak singgah sebentar untuk makan siang (maksi) di Warung Apung Rahamwati.
Warung ini terletak di Jalan DR. Wahidin Sudiro Husodo No. 109 Kelurahan Kebomas, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Lokasinya tepat berada di depan Kantor PLN Distribusi Jawa Timur Pelayanan dan Jaringan Gresik.

Fasad Warung Apung Rahmawati Gresik

Warung Apung Rahmawati merupakan salah satu restoran yang meramaikan dunia kuliner di Gresik sejak tahun 2003 yang menawarkan aneka ragam makanan bercitarasa khas, baik makanan modern maupun klasik daerah yang tersaji ala tradisional.
Tempatnya cukup luas. Puluhan mobil bisa diparkir di halaman depan yang dipaving block. Jarak dari jalan raya menuju bangunan Warung Apung Rahmawati puluhan meter. Di halaman parkir juga terlihat sejumlah tanaman sebagai peneduh, seperti pohon palem kipas (Livistona rotundifolia), kelapa gading (Cocos nucifera var. eburnea), ketapang kencana (Terminalia neotaliala), dan di sisi tembok parkir bagian selatan, terlihat tanaman dolar rambat (Rhaphidophora korthalsii).

Tempat lesehan Warung Apung Rahmawati Gresik

Begitu akan memasuki Warung Apung Rahmawati tampak fasad bangunan yang di mukanya dihiasi aneka tanaman hias, di antaranya tanaman rambat Lee Kwan Yew (Tarlmounia elliptica), bugenvil (Bougainvillea glabra), dan melati tempel (Wrightia antidysenterica). Tanaman-tanaman tersebut membuat sejuk tatkala memasuki restoran tersebut.
Suasana tempat makannya ada lesehan, dan ada juga yang menggunakan meja dan kursi. Lesehan yang cukup banyak mewarnai bagian depan restoran tersebut, kemudian di bagian belakang terdapat meja panjang dengan deretan kursi, yang kesemuanya terbuat dari kayu sehingga kesan etnik begitu tampak.

Ruang belakang yang biasa untuk rombongan atau family

Tim Penelitian NIHR yang berjumlah 5 orang ditambah dengan perawat Desa Suci dan driver memilih tempat di bagian dalam yang dikelilingi taman, dan kolam ikan. Sambil memesan menu paket rombongan, Tim Penelitian NIHR berbincang-bincang.
Setelah menu disajikan di meja panjang, mereka pun mulai makan bersama di tempat yang cukup nyaman. Menunya ada ayam bakar rujak, gurami bakar kecap, tumis kangkung, udang asam manis, dan lain-lain. Minumannya memilih sendiri-sendiri, ada yang es teh, es jeruk, maupun teh panas.

Kolam ikan memanjang yang terbelah jalan dari lesehan ke ruang belakang

Mereka benar-benar menikmati santap makan siang sembari mendengarkan alunan musik instrumentalia Sunda, dan gemerik pancuran air kolam yang membuat teduh di pikiran. Terasa benar-benar berada di saung dalam pedesaan di tlatah Sunda.
Walaupun ada kata-kata apung di dalam nama restoran, namun restoran ini sama sekali tidak terapung. Meski demikian, pengunjung masih terhibur dengan tingkah polah ratusan ikan nila warna oranye yang bergerak ke sana ke mari di kolam ikan yang membelah antara ruang lesehan dan ruang duduk dengan meja panjang.
Tim Penelitian NIHR berkesempatan santap maksi sebanyak dua kali. Rombongan pertama terdiri dari 7 orang pada Rabu (17/07) usai FGD di Puskesmas Sukomulyo dan silaturahmi ke Desa Suci, dan rombongan kedua sebanyak 16 orang pada Jumat (19/07) setelah FGD di Desa Roomo dan Sukomulyo. Menu paket rombongannya pun berbeda, disesuaikan dengan komposisi jumlah orangnya. *** [230724]


logoblog

Thanks for reading Maksi di Warung Apung Rahmawati Gresik

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog