Selasa, November 12, 2024

Warung Ijo Pajang, Warung Latengan Kidul Perempatan Wangkung

  Budiarto Eko Kusumo       Selasa, November 12, 2024
Usai salat Jumat (08/11), saya disuruh istri nganter anak wedok ragil ke SMP Negeri (SMPN) 9 Solo. Dalam perjalanan dari rumah ke sekolahan tersebut, saya ngajak makan siang terlebih dahulu di Warung Ijo yang berada di Jalan Tirtorejo Utara, Bratan RT 02 RW 08 Kelurahan Pajang, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta. Lokasinya terletak di antara Praktik Dokter Mandiri (PDM) dr. Noviana Rahmawati dan Dealova Salon, atau ancer-ancernya 100 meter arah selatan (kidul) dari perempatan Wangkung.
Sesuai namanya, Warung Ijo itu memiliki dinding yang dicat warna hijau (ijo) muda. Warung Ijo ini merupakan warung latengan. Di Kota Surakarta atau yang beken disebut Kota Solo itu, warung latengan adalah warung yang menjual nasi, sayur dan lauk pauk untuk disantap, baik di tempat atau di bawa pulang.
Di Warung Ijo itu terdapat puluhan sayur maupun lauk pauk terhidang. Pengunjung bisa memilih sayur maupun lauknya sesuai selera masing-masing. Umumnya aneka masakan Jawa, seperti soto, sambal goreng tholo, lodeh terong, sayur asem-asem koyor, sayur asem jepan, terik, oblok-oblok dong pohung, sayur bayem, oseng-oseng kacang panjang, garang asem, pecel, dan lain-lain.

Warung Ijo Pajang, kidul perempatan Wangkung

Aneka lauknya terdiri dari tahu/tempe goreng, tahu isi, tempe dele wedhakan, tempe gembus, bakwan, pastel, risoles, ayam goreng, telur, lele goreng, pindang goreng, ayam bakar, botok, bongko, dan lain-lain.
Pada waktu makan siang, anak wedok ragil memilih nasi balado lele, pastel, dan minum es teh. Sementara, saya memilih nasi putih dengan garang asem yang dibungkus daun pisang serta minum es teh.
Garang asem adalah hidangan tradisional Jawa yang banyak dijumpai di Solo. Hidangan ini berbahan utama ayam yang dikenal karena perpaduan rasa asam dan pedasnya yang khas. Rasa asamnya biasanya berasal dari asam jawa atau belimbing wuluh, dan rasa pedasnya berasal dari cabai.

Aneka sayur dan lauk pauk di Warung Ijo Pajang

Dalam masakan garang asem, ayam direbus dalam kuah kaldu encer yang dibuat dengan serai, lengkuas, kunyit, bawang putih, bawang merah, dan daun jeruk, yang memberikan aroma harum dan cita rasa yang kuat.
Hidangan ini sering kali dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus atau direbus, sehingga bumbunya menyatu dan ayamnya menjadi empuk. Daun pisang juga memberikan aroma khas yang lembut pada hidangan ini.
Garang Asem Solo biasanya disajikan dengan nasi, dan kuahnya dinikmati sebagai hidangan yang menenangkan dan sedikit asam. Hidangan ini populer di Solo dan sekitarnya, sering kali disiapkan pada acara-acara khusus atau acara kumpul keluarga.

Garang asem khas Warung Ijo Pajang

Selain menu masakan yang komplit, Warung Ijo ini tidak pernah kehabisan gas untuk proses memasak sebanyak hidangan yang dibuatnya. Hal ini karena Warung Ijo seatap dengan Pangkalan LPG 3 Kg Kris Widodo, S.T.
Tempat untuk makannya juga tergolong cozy. Menempati garasi yang ada di sebelah utara, pengunjung bisa menyantap makanan dengan nyaman. Penjualnya pun ramah dan siap menyambut pengunjungnya. Tak hanya itu, harganya pun tergolong ramah di kantong.
Jika Anda berkesempatan keliling Solo, tidak ada salahnya mencoba Warung Ijo tersebut. Anda bisa menikmati aneka masakan Jawa tradisional yang khas. *** [111124]


logoblog

Thanks for reading Warung Ijo Pajang, Warung Latengan Kidul Perempatan Wangkung

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog