Musim hujan seperti ini, banyak gulma atau tanaman liar bermunculan. Tanah yang lembap pada umumnya disukai oleh gulma. Salah satu di antaranya adalah tanaman kremah yang berkecambah di depan Sekretariat SMARThealth Kepanjen, mepet dengan selokan.
Kremah adalah sebutan populer bagi tanaman tersebut di kalangan orang Jawa selain matean. Sementara orang Batak mengenal tanaman itu sebagai omak. Orang Lampung menyebutnya juruk demah, dan orang Melayu menamainya dengan daun keremek, daun rusa, atau sayor udang. Sedangkan, orang Sunda akrab dengan sebutan matean dan tolod.
Sepintas tanaman ini mirip sekali dengan tumbuhan bayam dempo (Alternanthera philoxeroides), karena memang masih satu kerabat dengannya. Hanya saja bila diperhatikan secara seksama, mereka memiliki perbedaan dalam morfologinya.
Sama dengan bayam dempo, tanaman kremah juga tergolong tanaman kecil dan bersifat invansif. Akan tetapi, meski kecil, tanaman ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Bunga kremah (Alternanthera sessilis) menyerupai suweng |
Tanaman kremah memiliki nama ilmiah Alternanthera sessilis (L.) R.Br. ex DC. Meskipun de Candolle merujuk pada penanganan Robert Brown (1773-1858) terhadap Alternathera, ia tidak menganggap kombinasi baru Alternanthera sessilis sebagai milik Brown. Sehingga, sejumlah literatur juga ada yang menuliskan nama binomial dengan Alternanthera sessilis (L.) DC.
Nama genus Alternanthera berasal dari kata Latin “alternus” (bergantian) dan kata Yunani “anthera” (kepala sari), mengacu pada kepala sari yang bergantian subur dan gersang [
1New Zealand Plant Conservation Network. (n.d.). Alternanthera philoxeroides. New Zealand Plant Conservation Network. Retrieved December 26, 2024, from https://www.nzpcn.org.nz/flora/species/alternanthera-philoxeroides/
]. Sedangkan, julukan khusus sessilis berasal dari bahasa Latin “sessilis” (duduk), mengacu pada daun “duduk” langsung pada batang tanpa tangkai. Jadi, sessilis berarti memiliki daun bertangkai tunggal [2Charters, M. L. (n.d.). California Plant Names: Latin and Greek Meanings and Derivations An Annotated Dictionary of Botanical and Biographical Etymology. Calflora. Retrieved December 27, 2024, from https://www.calflora.net/botanicalnames/pageSA-SH.html
].Spesies tanaman ini mula-mula dinamai Gomphrena sessilis dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum: Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I, p. 225) [
3Linnaei, Caroli. (1753). Species Plantarum: Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I, p. 225). Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358244
], atau Sp. Pl. 1: 225 (1753).Kemudian pada tahun 1813, botaniwan Swiss Augustin Pyramus de Candolle (1778-1841) merevisi dan mengklasifikasikan Gomphrena sessilis ke dalam genus Alternanthera menjadi Alternanthera sessilis, dan dipublikasikan dalam Catalogus Plantarum: Horti Botanici Monspeliensis, Addito Observationum Circa Species Novas Aut Non Satis Cognitas Fasciculo [
4Candolle, A.P.De. (1813). Catalogus Plantarum: Horti Botanici Monspeliensis, Addito Observationum Circa Species Novas Aut Non Satis Cognitas Fasciculo. Monspelii: Ex Typis J. Martel Natu Majoris. Retrieved from https://bibdigital.rjb.csic.es/viewer/10305/?offset=#page=1&viewer=picture&o=bookmark&n=0&q=
], atau Cat. Pl. Horti Monsp. 77 (1813).Daun kremah (Alternanthera sessilis) |
Selain nama binomial, Alternanthera sessilis juga mempunyai nama-nama umum (common names): dwarf copperleaf, sessile joyweed, amaranthus weed, rabbit-meat (Inggris); Garnelenkraut (Jerman); brède chevrette, herbe d'emballage, magloire, serenti (Prancis); colchón de nino, coyuntura, hierba de perico, paja blanca, sanguinaria (Spanyol); bredo-de-agua, periquito-sessil, perpetua (Portugis); garundi, guroo (Hindi); bhirangijhar (Nepal); mukunuwanna (Sri Lanka); khaix ped (Laos); cheng bângkong, phak phew (Kamboja); phakpet khaao, phakpet thai (Thailand); keremak bukit, kermak, bayam kremak, daun tolod (Malaysia); kremah (Indonesia); bunga-bunga (Tagalog); lián zǐ cǎo (China); tsuru-nogeitô (Jepang); vao sosolo (Samoa); santoma cimarrona (Dominika).
Tanaman kremah (Alternanthera sessilis) termasuk dalam famili Amaranthaceae (suku bayam-bayaman), dan daerah asal spesies ini adalah Asia Tropis dan Subtropis hingga Australia Utara & Timur, Meksiko Selatan hingga Amerika Tropis.
Alternanthera sessilis (kremah) merupakan herba menahun. Tangkai daunnya pendek dan sering kali berakar di buku-bukunya. Daunnya berbentuk lonjong, kadang-kadang berbentuk lanset. Bunganya kecil dan berbentuk paku bertangkai, mirip dengan suweng. Buahnya berbentuk kotak kecil warna cokelat, dan bijinya berbentuk bulat, hitam, mengkilat. Ada dua kultivar pada kremah (Alternanthera sessilis), yaitu yang memiliki kultivar hijau dan merah.
Karena perkembangbiakan begitu cepat di kala musim hujan datang, kremah (Alternanthera sessilis) sering dianggap sebagai gulma yang invansif. Gulma sering dianggap tidak diinginkan karena mengganggu habitat tanaman asli, dan karena itu diremehkan dan kurang dimanfaatkan. Faktanya, beberapa gulma yang dapat dimakan memiliki nilai gizi dan obat yang bermanfaat.
Tangkai batang kremah (Alternanthera sessilis) mengeluarkan akar dalam setiap ruas-ruasnya |
Karena manfaatnya bagi kesehatan, praktisi pengobatan tradisional dari Asia umumnya menggunakan tanaman tersebut untuk mengobati banyak penyakit. Misalnya, penyakit hati, penyakit limpa, diare, serta meningkatkan penglihatan, menyembuhkan sakit kepala, demam, dan masalah gastrointestinal.
Ragavan et. al. (2023) [
5Ragavan, Omilla and Chan, Sze Cheng and Goh, Yi En and Lim, Vuanghao and Yong, Yoke Keong (2023) Alternanthera sessilis: a review of literature on the phytoconstituents, traditional usage and pharmacological activities of green and red cultivar. Pharmacognosy Research, 15 (4). 636 - 652. ISSN 0974-8490; ESSN: 0976-4836. https://doi.org/10.5530/pres.15.4.067
] melaporkan bahwa kremah kultivar hijau digunakan untuk mengobati gangguan usus seperti disentri dan penyakit yang berhubungan dengan perut di Indonesia. Di Malaysia, kremah kultivar hijau dikonsumsi sebagai ulam untuk menurunkan kadar glukosa darah.Di India, tanaman ini juga digunakan sebagai galactagogue, cholagogue, penghilang rasa sakit dan penawar gigitan ular selain mengobati malaria, hipotermia, tukak lambung, hepatitis, bronkitis dan asma ketika dikonsumsi sebagai sayuran yang dimasak.
Kremah kultivar hijau juga juga digunakan untuk mengobati gangguan pencernaan yang berhubungan dengan fungsi hati yang buruk, masalah yang berhubungan dengan empedu, kongesti hati yang terus-menerus, radang panggul ginjal, kandung kemih yang meradang, strangury, gonore dan gigitan ular di Sri Lanka.
Tanaman kremah (Alternanthera sessilis) di pinggir selokak di Jalan Sidoluhur, Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Selain penggunaan yang disebutkan di atas, tapal kremah kultivar hijau yang baru ditumbuk baik untuk konjungtivitis ringan, patah tulang, lepuh, dermatitis, abses dan eksim.Tak hanya itu, infus tanaman ini disarankan sebagai pengobatan alami untuk diabetes, bronkitis, luka, muntah, diare, mual, batuk dan masalah gas. Akarnya dapat digunakan untuk mengobati luka yang meradang, sedangkan pucuk gulma dengan daun hijaunya dapat dikonsumsi dalam bentuk teh untuk menyembuhkan hipertensi.
Sementara itu, kultivar kremah merah pada umumnya digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mencegah penyakit kardiovaskular dan hati secara umum.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hwong et. al. (2022) [
6Hwong, C. S., Leong, K. H., Abdul Aziz, A., Mat Junit, S., Mohd Noor, S., & Kong, K. W. (2022). Alternanthera sessilis: Uncovering the nutritional and medicinal values of an edible weed. Journal of ethnopharmacology, 298, 115608. https://doi.org/10.1016/j.jep.2022.115608
] menjelaskan bahwa Alternanthera sessilis (kremah) menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat sebagai hasil dari berbagai konstituen fitokimianya, seperti polifenol, terpena, alkaloid dan karotenoid di samping komponen nutrisinya: vitamin C, E dan asam lemak tak jenuh, yang berkontribusi terhadap berbagai sifat bioaktifnya: antimikroba dan anthelmintik, antidiabetes, penurun lipid, aktivitas antiinflamasi dan analgesik, anti-kanker dan aktivitas biologis lainnya.Dari uraian tersebut diketahui bahwa kremah (Alternanthera sessilis) memiliki potensi besar untuk digunakan sebagai obat pelengkap dan bahan baku farmasi, nutraceutical, dan makanan fungsional. Itulah sejumlah faedah yang sudah diketahui dari tanaman liar Alternanthera sessilis (kremah). *** [271224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar