Siapa yang tidak pernah tahu daun salam? Daun salam sering menjadi bahan bumbu yang banyak digunakan oleh ibu-ibu di dapur, terutama dalam masakan tradisional Indonesia. Daun salam bukan hanya menyedapkan masakan, tetapi juga memberikan manfaat lain yang membuatnya populer di kalangan para ibu.
Daunnya sedikit astringen atau asam dan ketika digoreng, rasanya semakin kuat. Ketika daun diremas, ia mengeluarkan aroma yang menyenangkan. Daunnya sangat dikenal oleh ibu-ibu dalam membuat bumbu masakan di Indonesia.
Daun salam sangat fleksibel dan bisa digunakan dalam berbagai masakan, mulai dari semur, sup, rendang, gulai, hingga nasi uduk. Karena sifatnya yang serbaguna, daun salam menjadi pilihan utama para ibu untuk memperkaya rasa masakan sehari-hari.
![]() |
Pohon salam (Syzygium polyanthum) di dekat Ponkesdes Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang |
Berbicara soal daun salam, sejengkal lahan yang letaknya di antara gazebo milik Warung Mak Sun hingga Ponkesdes Krebet yang berada di Jalan Tugu Ireng, Dusun Krajan RT 15 RW 05 Desa Krebet, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang, terlihat ada sebatang pohon salam yang tumbuh dengan subur di tepi selokan.
Pohon salam memiliki nama ilmiah Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Nama genus Syzygium berasal dari bahasa Yunani dari gabungan kata “sys” (bersama) dan “zygon” (kuk). Dengan demikian, Syzygium berarti “diikat bersama”[
1Heard, S. (2016, February 04). Wonderful Latin Names, Part 6: Syzygium aromaticum. Scientist Sees Squirrel. https://scientistseessquirrel.wordpress.com/2016/02/04/wonderful-scientific-names-part-6-syzygium-aromaticum/
], mengacu pada kelopak yang disatukan dari beberapa spesies [2Puccio, P. (n.d.). Syzygium paniculatum (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved December 28, 2024, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/syzygium-paniculatum/?lang=en
].Sedangkan, julukan khusus polyanthum berasal dari bahasa Yunani dari kombinasi kata “polys” (banyak) dan “anthos” (bunga) [
3Puccio, P. (n.d.). Jasminum polyanthum (M. Beltramini, Trs.). Monaco Nature Encyclopedia: Discover the Biodiversity. Retrieved December 28, 2024, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/jasminum-polyanthum/?lang=en
], mengacu pada kekhasan dari spesies tanaman ini dengan banyak bunga [4Charters, M. L. (n.d.). California Plant Names: Latin and Greek Meanings and Derivations An Annotated Dictionary of Botanical and Biographical Etymology. Calflora. Retrieved December 28, 2024, from https://www.calflora.net/botanicalnames/pagePI-PY.html
].Spesies ini mula-mula diperkenalkan dan dideskripsikan oleh dokter bedah dan botaniwan Inggris Robert Wight (1796-1872) sebagai Eugenia polyantha pada tahun 1841, dan dipublikasikan dalam Illustrations of Indian Botany: or Figures Illustrative of Each of the Natural Orders of Indian Plants, Described in the Author’s Prodromus Florae Peninsulae Indiae Orientalis (Vol. II) [
5Wight, Robert. (1841). Illustrations of Indian Botany: or Figures Illustrative of Each of the Natural Orders of Indian Plants, Described in the Author’s Prodromus Florae Peninsulae Indiae Orientalis (Vol. II). Madras: published by J. B. Pharoah for the author. https://www.biodiversitylibrary.org/page/10415470
], atau Ill. Ind. Bot. ii. 17.![]() |
Daun salam (Syzygium polyanthum) |
Selang dua tahun kemudian, botaniwan Jerman Wilhelm Gerhard Walpers (1816-1853) merevisi dan mengklasifikasikan Eugenia polyantha ke dalam genus Syzygium menjadi Syzygium polyanthum, dan dipublikasikan dalam Repertorium Botanices Systematicae (Tomus 2) [
6Walpers, Guilielmo Gerardo. (1843). Repertorium Botanices Systematicae (Tomus 2). Lipsiae: Sumtibus Friderici Hofmeister. https://www.biodiversitylibrary.org/page/7383388
], atau Repert. Bot. Syst. (Walpers) 2(pt. 1): 180 (1843).Nama-nama umum (common names) dari Syzygium polyanthum: Indian bayleaf, Indonesian bay leaf, salam (Inggris); Indonesisches Lorbeerblatt (Jerman); Indonesisch laurierblad, daon salam, daoen salam, salamblad (Belanda); tej patta, tamalpatra (Sansekerta); co phan, san, san thuyen (Vietnam); pring statoab, pring siphlae (Kamboja); dok maeo, phae, wa khimot, daeng na, sa-mu, mak, wa thung (Thailand); salam, serai kayu, samak kelat, daun salam manting (Malaysia); salam (Indonesia).
Pohon salam (Syzygium polyanthum) termasuk dalam famili Myrtaceae (suku jambu-jambuan), dan daerah asal spesies ini adalah Indochina hingga Indonesia. Ia gemar tumbuh terutama di kawasan bioma tropis basah.
![]() |
Buah salam (Syzygium polyanthum) yang masih muda |
Syzygium polyanthum (salam) dapat tumbuh hingga mencapai 30 meter. Akarnya tunggang meruncing ke bawah. Batangnya berwarna cokelat abu-abu pada kulit batangnya, memecah atau bersisik. Lingkar batangnya bisa mencapai 180 cm, dan tajuk pohon berbentuk silinder atau oval.
Daunnya tunggal, berhadapan, bertangkai, tipis seperti kulit. Helai daun berbentuk lonjong sempit, gundul dengan urat daun sekunder. Bunganya kecil, muncul di bawah ketiak daun, beraroma harum, kelopak berbentuk seperti mangkuk. Buahnya berbentuk bulat, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungu kehitaman apabila masak. Setiap buah mengadung 1 biji.
Di lihat dari bentuk pohonnya, salam sebenarnya bisa dimanfaatkan sebagai tanaman hias dan peneduh di pinggir jalan hingga untuk kayunya digunakan untuk membuat rumah, mebel, jaring ikan berwarna coklat dan mewarnai anyaman bambu coklat-merah.
![]() |
Daun salam (Syzygium polyanthum) yang masih muda |
Sewaktu saya bocil, setiap pohon salam berbuah akan mengundang burung kutilang (Pycnonotus aurigaster) maupun merbah cerucuk (Pycnonotus goiavier). Kedua burung tersebut menyukai buah tersebut.
Tumbuhan ini juga terkenal dalam dunia perbumbuan masakan Nusantara. Selain populer sebagai bumbu masakan, daun salam juga terkenal dalam dunia pengobatan herbal sejak dulu kala. Daun salam digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati beberapa penyakit, termasuk gastritis, hipertensi, hiperkolesterolemia, diare, penyakit kulit, diabetes, dan endometriosis.
Abdulrahman Mahmoud Dogara (2022) [
7Mahmoud Dogara , A. (2022). Review of Ethnopharmacology, Morpho-Anatomy, Biological Evaluation and Chemical Composition of Syzygium polyanthum (Wight) Walp. Plant Science Today, 9(1), 167–177. https://doi.org/10.14719/pst.1386
] menguraikan etnofarmakologi dengan gamblang menyangkut penggunaan salam. Masakan Asia Tenggara sering dibumbui dengan ramuan ini untuk memberikan rasa segar dan harum. Ekstrak buah dan akarnya dapat meringankan efek konsumsi alkohol berlebihan.![]() |
Batang dan ranting pohon salam (Syzygium polyanthum) |
Daunnya, menurut Dogara, secara tradisional digunakan dalam pengobatan. Di Indonesia, daun salam telah dimanfaatkan sedari dulu sebagai terapi berbagai penyakit, yang paling terkenal adalah hipertensi dan diabetes hingga masalah kardiovaskular. Begitu pula di Malaysia, daunnya dikonsumsi sebagai obat tradisional untuk mengatasi hipertensi.
Daun Syzygium polyanthum (salam) dikenal sebagai obat tradisional untuk diare, katarak, hiperkolesterolemia, gastritis, masalah kulit, dan diabetes melitus. Ekstrak daunnya, juga dapat digunakan untuk mengobati gastritis, astringen, dan kudis.
Untuk diare, campuran kulit kayu dan daun digunakan, sementara campuran daun, kulit kayu, dan akar dilumatkan untuk meredakan gatal. Daun, kulit kayu, batang, dan akarnya semuanya digunakan untuk mengobati diare, diabetes, dan tekanan darah tinggi. Penangkal keracunan alkohol meliputi campuran buah dan akar. Ini juga digunakan untuk mengobati pasien yang memiliki kadar asam urat tinggi.
![]() |
Batang salam (Syzygium polyanthum) bagian bawah |
Sementara itu, Nguyen et. al. (2023) [
8Nguyen, H. D., Vu, M. T., & Do, H. D. K. (2023). The complete chloroplast genome of Syzygium polyanthum (Wight) Walp. (Myrtales: Myrtaceae). Journal of Asia-Pacific Biodiversity, 16(2), 267–271. https://doi.org/10.1016/j.japb.2023.03.002
] melaporkan bahwa daun salam (Syzygium polyanthum) memiliki potensi efek farmakologis seperti antikanker dan pencegahan obesitas, antidiabetik. Selain itu, daun salam banyak digunakan untuk pengobatan luka bakar, luka terbuka, penyembuhan cedera, diare, batuk, sakit tenggorokan, dan leukoplakia.Memang tidak salah ibu-ibu menyukai salam, selain daunnya bisa digunakan sebagai bumbu masakan, juga bisa dimanfaatkan untuk kesehatan keluarganya maupun untuk pengobatan-pengobatan lainnya. Salam! *** [281224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar