Di dekat kran air yang terletak di halaman belakang Sekretariat SMARThealth Kepanjen, terlihat tanaman liar tumbuh dengan suburnya memasuki musim hujan ini. Selain rerumputan, ada juga tanaman ketul yang muncul di antara paving block.
Di Indonesia, tanaman ketul memiliki sebutan lokal di daerah-daerah, seperti: ajeran, jotang, ambong-ambong, hareuga [Sunda], ketul, jaringan [Jawa].
Sekilas, tanaman ini menyerupai tanaman sintrong atau junggul (Crassocephalum crepidiodes), Namun, tanaman ketul mempunyai kekhasan pada bijinya. Bijinya memiliki duri yang mudah menempel pada pakaian manusia atau bulu binatang bila tersentuh.
Tanaman ketul memiliki nama ilmiah Bidens pilosa L. Nama genus Bidens berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “bis” (ganda atau dua) dan “dens” (gigi), yang mengacu pada duri kembar khas di ujung achene [
1Xuan, T. D., & Khanh, T. D. (2016). Chemistry and pharmacology of Bidens pilosa: an overview. Journal of pharmaceutical investigation, 46(2), 91–132. https://doi.org/10.1007/s40005-016-0231-6
]. Sedangkan, julukan khusus pilosa berasal dari bahasa Latin “pilosus, -a, -um” (berbulu), yang mengacu pada rambut yang ada pada daun [2Puccio, P. (n.d.). Bidens pilosa (M. Beltramini, Ed.). Monaco Nature Encyclopedia: Discovery the Biodiversity. Retrieved January 13, 2025, from https://www.monaconatureencyclopedia.com/bidens-pilosa-2/?lang=en
].Biji ketul (Bidens pilosa) |
Nama ilmiah Bidens pilosa diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus II) [
3Linnaei , Caroli. (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus II). Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358853
], atau Sp. Pl. 2: 832 (1753).Selain nama binomial, Bidens pilosa mempunyai nama-nama umum (common names): beggartick, blackjack, railway daisy, Spanish needle (Inggris); nålskära (Swedia); karvarusokki (Finlandia); behaarter Zweizahn (Jerman); bident pileux, bident poilu, herbe villebague, soinette (Prancis); amor seco, bidentes, brujilla, dos dientes, espina de erizo, papuga, saetillas (Spanyol); agulha, amor-de-burro, erva-carneiro, fura-capa, malpica (Portugis); forbicina pelosa (Italia); husikat wabura (Arab); kumra, kumur (Hindi); moat-so-ma-hlan, ne-gya-gale, ta-se-urt (Myanmar); pak kwan cham (Laos); cuc trang, su nha long (Vietnam); puen nok sai, yah koen-jam khao (Thailand); kanching baju (Malaysia); ketul, ajeran (Indonesia); dadayem (Tagalog); guǐ zhēn cǎo (China); ko-sendangusa (Jepang); huin do kkae bi ba neul, ul san do kkae bi ba neul (Korea); kobkob (Papaua Nugini); cobbler's pegs (Australia); picão-preto (Brasil); hairy beggarticks, shepherd's needle (Amerika).
Bunga ketul (Bidens pilosa) |
Tanaman ketul (Bidens pilosa) termasuk dalam famili Asteraceae (suku aster-asteran), dan menurut Plants of the World Online (POWO), Royal Botanic Gardens Kew, daerah asal spesies ini adalah Amerika Tropis dan Subtropis. Namun, dalam publikasi Linnaeus yang tertulis dalam bahasa Latin itu disebutkan “habitat in America” (ditemukan di Amerika).
Bidens pilosa (ketul) merupakan tanaman herba tahunan yang tingginya bisa mencapai 2 meter. Batangnya berbentuk segi empat dengan cabang-cabang berbulu yang menjalar. Daunnya majemuk trifoliat, dengan tepi bergerigi dan tekstur seperti beludru. Bunganya muncul di bagian atas tangkai yang bercabang dengan kuntum bunga cakram kuning di tengah. Buahnya adalah cypselae bergaris hitam dengan 2–5 duri kaku [
4Flora & Fauna Web. (n.d.). Bidens pilosa L. NParks. Retrieved January 13, 2025, from https://www.nparks.gov.sg/florafaunaweb/flora/3/3/3312
].Semua bagian tanaman dikonsumsi sebagai makanan: daun, bunga, batang, dan seluruh tanaman. Di Afrika Selatan, daun dan tunas muda tanaman digunakan sebagai makanan. Daun dan tunas mudanya dapat dimasak sebagai bahan sup atau semur atau ditambahkan ke salad. Di banyak negara, pucuk tunas muda dan/atau daunnya digunakan untuk membuat minuman atau jus atau dikeringkan untuk membuat teh, seperti teh Ladakhi di daerah Himalaya [
5Wahjudi, M., Meira, G., Santoso, H., & Irwansyah, A. Z. (2023). Bidens pilosa Linn.: Beautiful Weed for the Healthy Mouth – A Mini Review. E3S Web of Conferences, 374, 00023. https://doi.org/10.1051/e3sconf/202337400023
].Daun ketul (Bidens pilosa) |
Tanaman ketul (Bidens pilosa) memiliki sejarah etnobotani yang kaya. Tanaman ini menawarkan manfaat kesehatan yang signifikan bagi manusia dan hewan lainnya. Ketul merupakan sumber nutrisi dan obat utama, yang penting untuk kesehatan dan peningkatan kekebalan tubuh.
Beberapa peneliti telah melaporkan bahwa tanaman ini dapat mengatasi penyakit tidak menular seperti obesitas, hipertensi, dan diabetes. Tanaman ini juga dapat memperbaiki kondisi tanah, sehingga menghasilkan lebih banyak produksi tanaman dan masyarakat yang lebih sehat [
6Mtenga, D. V., & Ripanda, A. S. (2022). A review on the potential of underutilized Blackjack (Biden Pilosa) naturally occurring in sub-Saharan Africa. Heliyon, 8(6), e09586. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e09586
].Kato-Noguchi & Kurniadie dalam Invasive Mechanisms of the Noxious Alien Plant Species Bidens pilosa (2024, Plants, 13(3), 356) melaporkan bahwa Bidens pilosa (ketul) telah digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan berbagai penyakit seperti demam, diare, hepatitis, gigitan ular, luka dan sebagai sayuran bergizi.
Tanaman ketul (Bidens pilosa) di Dusun Lemah Duwur RT 07 RW 01 Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang |
Penelitian terbaru menunjukkan Bidens pilosa memiliki berbagai aktivitas farmakologis seperti untuk malaria, kanker, diabetes, peradangan, dan hipertensi. Daunnya juga mengandung protein tingkat tinggi.
Meskipun memiliki potensi farmakologis, Bidens pilosa juga dikenal sebagai spesies gulma invasif yang berbahaya. Spesies ini telah tumbuh secara alami di lebih dari 60 negara di wilayah tropis, subtropis, dan beriklim hangat di Eropa, Afrika, Asia, Australia, serta Amerika Utara dan Selatan.
Bidens pilosa telah menyerang berbagai habitat seperti padang rumput, tepi hutan, hutan sekunder, lahan basah, aliran sungai, wilayah pesisir, pinggir jalan, sisi rel kereta api, lahan terganggu, padang rumput, perkebunan, dan ladang pertanian.
Spesies ini juga telah menyerang beberapa pulau seperti Hawaii, Fiji, dan Kepulauan Cook. Ekosistem di pulau-pulau ini sangat rentan terhadap spesies asing. Bidens pilosa terdaftar sebagai gulma pertanian dan lingkungan yang berbahaya di lebih dari 40 negara. *** [140125]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar