Sabtu, Januari 18, 2025

Aloe vera, Lidah Buaya Si Zat Pahit Yang Berkilau

  Budiarto Eko Kusumo       Sabtu, Januari 18, 2025
Selain pohon kelengkeng (Dimocarpus longan), di halaman depan rumah Wakil Direktur Percik Salatiga Damar Waskitojati, S.Kom., M.Si di Gang Ki Rono Santiko III, Prampean RT 03 RW 06 Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, juga terdapat tanaman lidah buaya.
Tanaman lidah buaya mudah dikenali dengan kekhasannya yang daunnya berdaging, runcing, bewarna abu-abu kehijauan dengan tepi bergerigi dan duri putih di permukaan bawah daun. Orang Sunda menyebutnya dengan letah buaya, dan orang Jawa menamai ilat baya.
Tanaman lidah buaya memiliki nama ilmiah Aloe vera (L.) Burm.f. Nama genus Aloe berasal dari bahasa Latin “aloe” yang dicomot dari kata Yunani “aloē” (zat pahit yang bekilau, cahaya pahit) mengacu pada sari pahit dari daun tanaman ini [
1VonDerWeid. (2023, February 21). The history of Aloe Vera: evidence from antiquity. VonDerWeid. https://aloevonderweid.com/en/news-blog-en/aloe-vera-history/?srsltid=AfmBOork0yuma1bf5pbz5BunDO68LTV3inBccsjGfx-Dbrb1EiUNtZmH
,
2Sung, C.K. (2006). The history of Aloe. In: Park, Y.I., Lee, S.K. (eds) New Perspectives on Aloe. Springer, Boston, MA. https://doi.org/10.1007/978-0-387-34636-6_2
]. 
Sedangkan, julukan khusus vera berasal dari bahasa Latin “verus” (benar) [
3Merriam-Webster. (n.d.). Aloe vera. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved January 15, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/aloe%20vera
]. Istilah “vera” ditambahkan untuk membedakannya dari tanaman lain dalam genus Aloe yang memiliki khasiat obat yang serupa tetapi tidak identik [
1VonDerWeid. (2023, February 21). The history of Aloe Vera: evidence from antiquity. VonDerWeid. https://aloevonderweid.com/en/news-blog-en/aloe-vera-history/?srsltid=AfmBOork0yuma1bf5pbz5BunDO68LTV3inBccsjGfx-Dbrb1EiUNtZmH
].

Bunga lidah buaya (Aloe vera)

Nama ilmiah spesies tanaman diperkenalkan dan dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1753 sebagai Aloe perfoliata var. vera, dan dipublikasikan dalam Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I) [
4Linnaei, Caroli . (1753). Species Plantarum, Exhibentes Plantas Rite Cognitas, Ad Genera Relatas, Cum Differentiis Specificis, Nominibus Trivialibus, Synonymis Selectis, Locis Natalibus, Secundum Systema Sexuale Digestas. (Tomus I). Holmiae: Impensis Laurentii Salvii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/358012
], atau Sp. Pl. 1: 320 (1753).
Selang 15 tahun kemudian, botaniwan dan dokter Belanda Nicolaas Laurens Burman (1734-1793) merevisinya menjadi Aloe vera, dan dipublikasikan dalam Flora Indica: Cui Accedit Series Zoophytorum Indicorum, Nec Non Prodromus Florae Capensis [
5Burmanni, Nicolai Laurentii. (1768). Flora Indica : Cui Accedit Series Zoophytorum Indicorum, Nec Non Prodromus Florae Capensis. Lugduni Batavorum: Apud Cornelium Haek. https://www.biodiversitylibrary.org/page/39900464
], atau Fl. Ind. (N. L. Burman) 83 (1768).
Selain nama ilmiah (scientific preferred name), Aloe vera mempunyai nama-nama umum (common names): Barbados aloe, Mediterranean aloe, true aloe (Inggris); äkta aloe (Swedia); lääkeaaloe (Finlandia); lægealoe (Denmark); chte Alö (Jerman); aloë (Belanda); aloès officinal, aloès vrai (Prancis); acíbar, gamonita, pita perfoliada, áloe de Curazao (Spanyol); aloé-dos-barbados, azebre-vegetal, babosa, planta-que-cura (Portugis); sabarra, aloe vera (Italia); sarısabır (Turki); quargandal (Pakistan); ghritkumari (Sansekerta); cây aloe vera (Vietnam); hang ta khe (Thailand); lidah buaya (Indonesia); sabila pinya (Tagalog), lú huì (China); aroe, aroe vera (Jepang); zabila (Meksiko).

Kuncup bunga lidah buaya (Aloe vera)

Lidah buaya (Aloe vera) termasuk dalam famili Asphodelaceae, dan daerah asalnya menurut Plants of the World Online (POWO) adalah Oman Utara (Pegunungan Hajar) [
6Plants of the World Online. (n.d.). Aloe vera (L.) Burm.f. Royal Botanic Gardens Kew. https://powo.science.kew.org/taxon/urn:lsid:ipni.org:names:530017-1
]. Dalam qanunnya, Ibnu Sina (980-1037) atau yang di Dunia Barat dikenal sebagai Avicenna, mengidentifikasi Aloe sebagai tanaman dari pulau Socotra, yaitu Kepulauan Socotra, sebelah timur Tanduk Afrika, sekarang Kegubernuran Socotra di Yaman. Sejak saat itu, Aloe dianggap sebagai tanaman dari Socotra, dengan spesies terbaik dan paling banyak digunakan memang berasal dari pulau tersebut [
7Touwaide, A., & Appetiti, E. (2022, October). Herbs in History: Aloe. AHPA. https://www.ahpa.org/herbs_in_history_aloe
].
Aloe vera (lidah buaya) merupakan tumbuhan sukulen. Daunnya berbentuk segitiga, berdaging dengan tepi bergerigi, bunga berbentuk tabung berwarna kuning, dan buah yang mengandung banyak biji.
Tanaman lidah buaya (Aloe vera) ini sebagian besar dibudidayakan secara kosmopolitan untuk pertanian dan nilai pengobatan [
8SHARMA, R. (2021). A SYSTEMATIC REVIEW ON ETHNOBOTANICAL USE OF Aloe vera. PLANT CELL BIOTECHNOLOGY AND MOLECULAR BIOLOGY, 22(11-12), 53–60. Retrieved from https://ikprress.org/index.php/PCBMB/article/view/5985
]. Lidah buaya telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional karena manfaat terapeutiknya, terutama untuk kulit. Aloe vera juga terbukti memiliki efek antioksidan, antikanker, antihiperlipidemia, dan antidiabetik.

Tanaman lidah buaya (Aloe vera)

Diceritakan oleh Niazi et. al. [
9Niazi, M. K., Maooz Awan, M. U., Zaidi, S. Z.-U.-H., Shahid, Q. A., Ahmed, T., Aslam, A., Imran, S., Hassan, F., Ismail, M. A., & Abid, W. (2023). Nutraceutical and Medicinal Uses of Aloe Vera (Aloe barbadensis). DIET FACTOR (Journal of Nutritional & Food Sciences), 38–41. https://doi.org/10.54393/df.v4i03.100
], tumbuhan lidah buaya disebutkan Papirus Ebers yang berasal dari abad ke-16 SM, juga dalam Natural History karya Pliny the Elder dan De Materia Medica karya Dioscorides, yang keduanya berasal dari pertengahan abad pertama Masehi. 
Banyak obat herbal tradisional yang memanfaatkan tanaman ini secara ekstensif. Meskipun demikian, sektor yang bergerak di bidang pengobatan alternatif dan kosmetik sering menyebutkan kualitas penyembuhan, pelembaban, dan penenang dari Aloe vera adalah salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh virus. 
Gel Aloe vera merupakan bahan yang banyak digunakan dalam yoghurt, minuman, dan berbagai makanan penutup. Namun, zat ini dapat berbahaya pada kadar tertentu bila diterapkan secara langsung atau dikonsumsi.
 
Deretan tanaman lidah buaya (Aloe vera) di Gang Ki Rono Santiko III, Prampean, Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga

Aloe vera
juga bermanfaat untuk perawatan luka bakar dan luka. Penggunaan topikal Aloe vera ditawarkan untuk mengobati atau melindungi terhadap flebitis yang disebabkan oleh infus intravena. Domba dibuahi secara buatan dengan mengencerkan spermanya dengan ekstrak Aloe vera
Pada lahan pertanian kecil, tajuk tanaman dimanfaatkan untuk mengawetkan air, sedangkan sari tanaman dimanfaatkan sebagai bahan pengawet makanan segar. Benih Aloe vera juga sedang dieksplorasi untuk menghasilkan biofuel.
Aloe vera digunakan sebagai antiiritasi untuk mengurangi hidung tersumbat dan pelembab untuk menjaga jaringan wajah tetap kenyal dan berkilau. Getah tanaman kental digunakan oleh industri kosmetik untuk memproduksi tisu, pelembab, sabun, tabir surya, dupa, krim cukur, dan sampo. Banyak produk kebersihan dengan efek pelembab dan emolien dibuat dengan getah tanaman segar.
Lidah buaya (Aloe vera) yang dianggap sebagai zat pahit yang berkilau (shining bitter substance) memang benar adanya. Berkilau karena warna gelnya dan “berkilau” karena khasiat dalam pengobatannya. *** [180125]


logoblog

Thanks for reading Aloe vera, Lidah Buaya Si Zat Pahit Yang Berkilau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog