Nelumbo nucifera, Tanaman Seroja Yang Suka Tirta dan Aguna

Bergelombang wajah serojaku di tepian telaga

Urat kelopak layu bergumul redup pesona

Berkaca ria menggambar maya di pinggiran tirta

Mengurai lamun mengais mekar mayangnya

-AnDee, Puisi Serojaku Layu-

Di belakang Pos Kamling RT 08 RW 01 Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, tak jauh dari tanaman sedap malam (Agave amica) terlihat tanaman akuatik dengan batang bunganya menjulang ke atas air (tirta).

Tanaman tersebut dikenal dengan nama seroja. Ada pula yang menyebutnya dengan lotus atau padma. Sama-sama tumbuh di air, banyak yang menyangka tanaman seroja/lotus/padma dan teratai dianggap tanaman yang sama. Padahal keduanya adalah dua jenis tanaman yang berbeda, baik secara fisik maupun ciri lainnya.

Tanaman seroja memiliki nama ilmiah Nelumbo nucifera Gaertn. Nama genus Nelumbo merupakan Latinisasi dari nama asli Sinhala (India) yang digunakan untuk menyebut tanaman tersebut di tempat asalnya, yaitu Nelum [].

Bantalan buah seroja (Nelumbo nucifera)

Sedangkan, julukan khusus nucifera berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “nux” (kacang) dan “fera” (bantalan) [], mengacu pada buahnya yang menghasilkan biji menyerupai kacang atau hazelnut.

Spesies Nelumbo nucifera dideskripsikan oleh seorang dokter dan botaniwan Jerman Joseph Gaertner (1732-1791) pada tahun 1788, dan dipublikasikan dalam De Fructibus et Seminibus Plantarum: Accedunt Seminum Centuriae Quinque Priores Cum Tabulis Aeneis LXXIX [], atau Fruct. Sem. Pl. 1. 73 (1788).

Jauh sebelum dideskripsikan secara ilmiah, seroja (Nelumbo nucifera) sangat dimuliakan oleh orang-orang Mesir Kuno pada zaman Firaun. Bunga, buah, dan kelopaknya banyak dijadikan motif dalam arsitektur kuil. Pada waktu itu, tanaman seroja juga menjadi simbol yang melambangkan “matahari dan kehidupan, keabadian dan kebangkitan” dan memiliki hubungan penting dengan dewa matahari Horus, Atum, dan Osiris.

Tak hanya di Mesir, di India seroja juga merupakan simbol matahari dan melambangkan “keindahan, kemurnian dan keilahian”, dan juga merupakan simbol kesuburan. Kemurnian seroja yang dianggap sebagai sacred lotus (lotus suci) berasal dari bunganya yang mekar di atas air, tidak pernah menyentuh lumpur [].

Nama-nama umum (common names) lainnya yang dimiliki Nelumbo nucifera adalah East Indian lotus, oriental lotus, sacred lotus, lotus, lotusroot, Indian lotus (Inggris); vatnalilja (Islandia); lotus, lotusrot (Norwegia); Indisk lotus (Swedia); intianlootus (Finlandia); Asiatische Lotosblume, Indische Lotosblume (Jerman); heilige lotus (Belanda); lotus sacré (Prancis); Indijski lotos (Spanyol); flor-de-lótus, lótus (Portugis); lotos ořechonosný (Ceko); fındıqcalı şanagüllə (Azebaijan); fiore di loto (Italia); hint lotusu (Turkiye); niliam juuzii (Arab); ambuja, kamala, padma, pankaja (Sansekerta); padummar kyaar (Myanmar); bwà (Laos); sen hồng (Vietnam); chhouk (Kamboja); bạw h̄lwng (Thailand); padma, seroja, lotus (Indonesia); baino, sukan, sukaw (Filipina); shí liánzǐ (China); hasu (Jepang) [,,].

Tanaman seroja (Nelumbo nucifera) termasuk dalam famili Nelumbonaceae, dan berasal dari Rusia Tenggara, Kaukasus, Rusia Timur Jauh, Asia Barat, Himalaya, India hingga Indochina, Cina, Jepang, Malesia (Malaysia, Indonesia (Jawa), Singapura, Brunei, Filipina, Papua Nugini), dan Australia.

Daun seroja (Nelumbo nucifera)

Nelumbo nucifera (seroja) merupakan tumbuhan air dengan batang menjulang ke atas air hingga satu meter. Daunnya berbentuk bulat tanpa belahan dan bagian tepinya bergelombang dengan warna permukaan daun atas dan bawah sama serta mempunyai lapisan lilin.

Kelopak bunganya berbentuk agak bulat dan besar dengan bentuk tidak beraturan dan tidak terlalu banyak. Warnanya bunganya bervariasi antara kuning, putih, dan merah muda. Bunga seroja tidaklah mengambang di atar air seperti pada bunga teratai. Bijinya bercangkang keras.

Tanaman seroja (Nelumbo nucifera) selain suka hidup di tirta juga aguna. Dalam bahasa Sansekerta, aguna berarti berguna atau bermanfaat. Dalam kajian etnobotani, secara tradisional seroja telah digunakan sebagai makanan fungsional, obat herbal, dan memiliki makna filosofi.

Di Asia Tenggara, daun muda, tangkai daun, dan bunganya dapat dimakan sebagai sayuran. Rimpangnya, atau akar teratai, digunakan sebagai sayuran dalam sup atau digoreng. Biji teratai bisa dimakan mentah, dikeringkan, atau direbus dengan kelengkeng kering sebagai hidangan penutup.

Pasta juga bisa dibuat dari biji seroja, dan biasa digunakan sebagai bahan pembuatan kue bulan dan puding tepung beras. Daun besar Nelumbo nucifera juga digunakan untuk membungkus makanan seperti nasi [].

Tanaman seroja (Nelumbo nucifera) yang tumbuh di lumpur dalam pot

Kemudian dalam pengobatan, daun, biji maupun rimpang Nelumbo nucifera secara tradisional telah digunakan untuk mengatasi berbagai gangguan, seperti demam, peradangan, insomnia, gangguan saraf, epilepsi, hipertensi, penyakit kardiovaskular, obesitas, dan hiperlipidemia.

Dipercaya bahwa banyak komponen bioaktif, termasuk alkaloid, polifenol, terpenoid, steroid, dan glikosida, bertanggung jawab atas berbagai aktivitas biologis dan farmakologis, seperti antioksidan, antiinflamasi, modulasi kekebalan, antivirus, hepatoprotektif, kardioprotektif, dan kegiatan hipoglikemik [].

Penelitian lain menunjukkan bahwa flavonoid meningkatkan kinerja memori belajar dengan meningkatkan aliran darah ke otak, serta meningkatkan sintesis protein saraf untuk meningkatkan kekuatan komunikasi antar neuron []; dan melaporkan bahwa proanthocyanidins memiliki efek anti tumor, kapasitas antioksidan kuat, menghambat pembentukan produk akhir glikasi lanjut, efek neuroprotektif [].

Selain itu, tanaman seroja (Nelumbo nucifera) yang memiliki bunga dan kelopak yang sangat indah memesona dengan kehidupannya di air (tirta), kerap dijadikan filosofi dalam kehidupan, yaitu filosofi bunga seroja.

Filosofi bunga seroja adalah meskipun hidup di lumpur tapi tetap berjuang menembus permukaan air dan menunjukkan karya yang indah yaitu bunga yang dapat dinikmati orang banyak. Seperti ujaran (quote) yang tidak diketahui pencetusnya ini (unknown), “Like a lotus flower, we too have the ability to rise from the mud, bloom out of the darkness, and radiate into the world” (Seperti bunga lotus, kita juga mempunyai kemampuan untuk bangkit dari lumpur, mekar dari kegelapan, dan memancar ke dunia). *** [100224]

Thanks for reading Nelumbo nucifera, Tanaman Seroja Yang Suka Tirta dan Aguna

Sabtu, Februari 10, 2024

Nelumbo nucifera, Tanaman Seroja Yang Suka Tirta dan Aguna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog