Rabu, Agustus 07, 2024

Cicipi Martabak MAMMA di Gresik

  Budiarto Eko Kusumo       Rabu, Agustus 07, 2024
Menulis buku hingga dicetak
Menunggu tidak boleh bosan
Beli martabak tak bisa sekotak
Karena semua pada doyan

Cuplikan kutipan Pantun Makan Martabak di atas, memang mengena bagi Tim Penelitian NIHR Global Health Research Centre for Non-Communicable Diseases and Environmental Change (NIHR-GHRC NCDs & EC) yang sedang bertugas di Kabupaten Gresik pada Kamis (01/08).
Sepulang dari audiensi dengan Komisi 3 DPRD Kabupaten Gresik yang membidangi pembangunan, saya diajak Tim Penelitian NIHR yang terdiri dari Serius Miliyani Dwi Putri, SKM, M.Ked.Trop.; Meutia Fildzah Sharfina, SKM, MPH; Sekar Aqila Salsabila, S.AP, M.AP; dan seorang mahasiswa Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB) Fatin Nadia; mampir di Resto Martabak MAMMA.
Resto Martabak MAMMA berada di Jalan Pahlawan No. 16 Desa Tlogobendung, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Lokasinya berada di samping gapura Jalan Pahlawan Gang XII, atau berseberangan dengan gang gapura menuju ke Makam Maulana Malik Ibrahim. Jaraknya sekitar 450 meter dari Kantor DPRD Kabupaten Gresik.

Fasad bangunan Martabak MAMMA di Jalan Pahlawan Gresik

Resto Martabak MAMMA menjual berbagai varian martabak yang menggunakan telur, seperti martabak usus, martabak telur usus, martabak telur, dan lain-lain. Namun dari menu varian yang ada, martabak usus merupakan martabak yang dianggap khas Gresik.
Martabak usus bentuknya sama dengan martabak telur pada umumnya. Yang membedakan, jajanan ini berisi bihun goreng dan usus masak kecap yang bumbunya meresap. Martabak ini biasanya terasa lebih nikmat bila disantap bersama sambal petis. Selain itu, martabak usus khas Gresik memiliki bentuk segitiga yang khas.
Saat dimakan, tekstur kulit martabak terasa begitu kriuk dan gurih. Kemudian, isian usus dan bihun terasa lembut. Resep Martabak MAMMA terbilang istimewa, karena ia menambahkan variasi telur, usus, tahu hingga acar.

Tim Penelitian NIHR sedang menghayati rasa dalam mencicipi Martabak MAMMA

Martabak yang ada di Gresik maupun di Indonesia pada umumnya merupakan jajanan atau kudapan yang sudah mengalami akulturasi budaya. Kata "martabak" memiliki asal usul dari kata Arab "mutabbaq" yang artinya "terlipat." Martabak pada awalnya merupakan hidangan yang terbuat dari adonan yang diisi dengan ragam komponen, kemudian dilipat dan digoreng. Dari dulu, orang Timur Tengah sudah familiar dengan berbagai jenis martabak manis dan gurih yang berisi daging, sayuran, dan rempah-rempah.
Martabak tiba di Indonesia melalui perjalanan sejarah perdagangan dan pertukaran budaya. Diperkirakan martabak masuk ke Indonesia bersamaan masuknya para pedagang dari Gujarat.
Di tanah air, martabak mengalami penyesuaian dengan bahan-bahan dan selera lokal. Berbagai komunitas etnis, seperti Tionghoa, Arab, dan Melayu, turut memberikan pengaruh pada transformasi martabak.
Di Indonesia, martabak terbagi menjadi dua jenis utama: yang manis dan yang gurih. Martabak manis, yang juga dikenal sebagai "martabak terang bulan," awalnya ditemukan sebagai makanan dalam acara perayaan atau pesta. Tetapi, kemudian popularitasnya cepat menyebar dan martabak manis menjadi makanan ringan yang bisa dinikmati setiap hari. Ragam isian, seperti cokelat, keju, kacang, dan selai, menambahkan sentuhan kreatif pada variasi ini.

Perwujudan martabak hasil produksi Resto Martabak MAMMA Gresik

Martabak telur, yang terbuat dari adonan tipis yang diisi dengan campuran telur, daging cincang, dan berbagai bumbu, juga sangat disukai oleh penduduk Indonesia. Martabak telur sering disantap dengan saus kacang atau saus pedas, menyuguhkan rasa gurih yang membuat ngiler.
Terkait Martabak MAMMA juga telah mengalami penyesuaian dengan budaya setempat. Konon, Martabak MAMMA merupakan martabak Madura namun seiring perjalanan waktu, banyak varian dari martabak yang dikembangkan.
Pantesan teman-teman Tim Penelitian NIHR betah nongkrong di Martabak MAMMA, sepertinya mereka benar-benar menghayati rasa dalam mencicipi Martabak MAMMA. Satu kotak kardus pesanan dari berbagai varian pun coba disantapnya.
Makanya kelanjutan dari pantun di atas adalah sebagai berikut:

Menimba air ke dalam bak
Dalam bak lima depa
Kalau makan martabak
Program diet jadi terlupa
*** [070824]


logoblog

Thanks for reading Cicipi Martabak MAMMA di Gresik

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog