Tak jauh dari tanaman lengkuas merah (Alpinia purpurata), tepatnya di sudut barat laut dari ruang pertemuan semi-outdoor Warung Pak Untung Bululawang, terdapat sebuah pohon yang sepintas menyerupai pohon waru (Talipariti tiliaceum).
Di Indonesia, pohon tersebut dikenal dengan sebutan pohon mara. Daun pohon mara dan daun pohon waru sama-sama berbentuk hati. Namun pada pohon mara, batangnya lebih halus dan berwarna putih keabu-abuan.
Pohon mara memiliki nama ilmiah Macaranga tanarius (L.) Müll.Arg. Nama genus Macaranga berasal dari “mokarana”, nama lokal untuk genus yang sama di Madagaskar [
1Rakotovao, G., Rabevohitra, A. R., de Chatelperron, P. C., Guibal, D., & chercheur au CIRAD, J. G. (2012). Atlas des bois de Madagascar. Editions Quae.
]. Sedangkan, julukan khusus tanarius diperkirakan merujuk pada penggunaan kulit kayu oleh orang Ambon untuk menyamak jaring ikan [2Carr, Allan. Plant of the Month – December: Macaranga tanarius. Retrieved from https://npqsuncoast.org/wp-content/uploads/2018/01/12-macaranga-tanarius.pdf
].Spesies ini mula-mula dideskripsikan oleh botaniwan Swedia Carolus Linnaeus (1707-1778) pada tahun 1754 sebagai Ricinus tanarius, dan dipublikasikan dalam Herbarium Amboinense, Quod Consens. Experient. Facult. Medicae In Regia Academia Upsaliensi, Sub Praesidio [
3Linnaei, Caroli, & Stickman, Olavus. (1754). Herbarium Amboinense, Quod Consens. Experient. Facult. Medicae In Regia Academia Upsaliensi, Sub Praesidio. Exc. L.M. Ho̊jer. https://www.biodiversitylibrary.org/page/43963193
], atau Herb. Amb.: 14 (1754).Pohon mara (Macaranga tanarius) di Warung Pak Untung Bululawang, mepet dengan areal persawahan |
Kemudian pada tahun 1866, botaniwan Swiss Johannes Müller Argoviensis (1828-1896) melakukan revisi dan mengklasifikasikan spesies Ricinus tanarius ke dalam genus Macaranga menjadi Macaranga tanarius, dan dipublikasikan dalam Prodromus Systematis Naturalis Regni Vegetabilis, Sive, Enumeratio Contracta Ordinum Generum Specierumque Plantarum Huc Usque Cognitarium, Juxta Methodi Naturalis, Normas Digesta: Pars Decima Quinta Sectio Posterior Sistens Euphorbiaceas [
4Candolle, Alphonse de. (1866). Prodromus systematis naturalis regni vegetabilis, sive, Enumeratio contracta ordinum generum specierumque plantarum huc usque cognitarium, juxta methodi naturalis, normas digesta (Vol. 15, Issue 2). Parisiis: Sumptibus Victoris Masson et Filii. https://www.biodiversitylibrary.org/page/157468#page/1003/mode/1up
], atau Prodr. [A. P. de Candolle] 15(2.2): 997 (1866).Selain bersinonim dengan Ricinus tanarius L., Macaranga tanarius mempunyai nama-nama umum (common names): blush macaranga, hairy mahang, parasol leaf tree, David's-heart, hairy-mahogany, heartleaf, nasturtium-tree (Inggris); m[ax] r[aj]ng, hach dâu nam (Vietnam); hu chang tek, lo khao, mek, paang (Thailand); mahang, incong, kundoh, sekubin air, tampu, tampu hutan, sedaman, linkabong (Malaysia); hanuwa, mara, mapu, tutup ancur (Indonesia); sedaman buta buta (Brunei); bagambang, biluan-lalaki, biluñga, binuñgan, maasim (Tagalog); liu xuè tong, zhang peng shu, lu tong (China); tabi, tabu (Papua Nugini); rebareba, taksui (Kepulauan Solomon).
Pohon mara (Macaranga tanarius) termasuk dalam famili Euphorbiaceae, dan daerah asli spesies ini adalah Indochina (kecuali Laos dan Kamboja), Malaysia, Indonesia, Filipina, Papua Nugini, Australia (Utara, Queensland, New South Wales), dan Pasifik Barat.
Macaranga tanarius (pohon mara) merupakan pohon dioecious (berumah dua/dwirumah) berukuran kecil hingga sedang yang tingginya mencapai 20 m, biasanya jauh lebih pendek; cabangnya agak tebal, berwarna agak abu-abu atau cokelat muda, berbulu halus saat muda.
Daunnya berseling, helaian daun pipih, membulat di pangkalnya, meruncing di ujung, utuh, sedikit berlekuk, dengan urat daun yang jelas, berbulu saat muda; dengan tangkai daun besar di pangkalnya, dan bila masih muda berwarna merah darah.
Daun mara (Macaranga tanarius) berbentuk hati dan berurat jelas |
Bunganya dalam perbungaan aksiler, malai, terdiri dari bracts yang membungkus kelompok bunga. Sedangkan, buahnya berupa kotak, bulat, dan berpasangan, dengan duri panjang dan lunak, berwarna kekuningan, dan berurat di bagian luar. Bentuk bijinya adalah bulat.
Pohon mara (Macaranga tanarius) dibudidayakan untuk berbagai kegunaan. Pohon ini ditanam sebagai pohon hias dalam lanskap, reboisasi, pohon peneduh di pinggir jalan maupun manfaat lainnya.
Di Sumatera, buah Macaranga tanarius ditambahkan ke jus aren dan direbus untuk menghasilkan gula untuk digunakan dalam makanan. Di Indonesia dan Filipina, getah dari kulit kayu digunakan sebagai lem. Macaranga tanarius digunakan untuk kayu bakar, seratnya dapat digunakan untuk membuat papan partikel, juga ditanam untuk kayu, dan dipromosikan sebagai pohon peneduh untuk tanaman lain. Kegunaan lainnya termasuk pewarna yang terbuat dari daunnya dan minuman fermentasi yang terbuat dari daun dan kulit kayu serta tebu di Filipina [
5Starr, F., Starr, K., & Loope, L. (January, 2003). Macaranga tanarius. Retrieved from http://www.hear.org/starr/hiplants/reports/pdf/macaranga_tanarius.pdf
,6Orwa C, A Mutua, Kindt R , Jamnadass R, S Anthony. 2009 Agroforestree Database:a tree reference and selection guide version 4.0 (http://www.worldagroforestry.org/sites/treedbs/treedatabases.asp)
].Selain itu, pohon mara juga dikenal memiliki khasiat obat. Akarnya dapat yang dapat digunakan untuk mengobati demam; sedangkan kulit batangnya dapat digunakan untuk mengobati berak darah dan perawatan wanita setelah bersalin [
7IPBiotics. View Tumbuhan Obat #Macaranga tanarius (L.) Muell.Arg. Bogor Agricultural University. Retrieved from https://ipbiotics.apps.cs.ipb.ac.id/index.php/tumbuhanObat/901
].Masyarakat Atinggola di Gorontalo Utara menggunakan Macaranga tanarius, atau yang mereka sebut kayu mata putih dalam bahasa setempat, untuk mengobati kulit gatal dan demam. Untuk mengobati gatal, daun diremas dan dipijatkan pada kulit yang gatal, sedangkan untuk mengobati demam, tiap lembar daun Macaranga tanarius dicampur daun Hedyotis corymbosa (rumput mutiara), Jatropha curcas (jarak pagar), dan Hibiscus tiliaceus var.abutiloides; direbus lalu air rebusannya diminum [
8Kandowangko, N.Y., Latief, M., & Yusuf, Rampi. (2019). Short Communication: Inventory of traditional medicinal plants and their uses from Atinggola, North Gorontalo District, Gorontalo Province, Indonesia. Biodiversitas Journal of Biological Diversity 19(6), 2294-2301. https://doi.org/10.13057/biodiv/d190637
].Batang dan cabang pohon mara (Macaranga tanarius) |
Di Filipina, bubuk akar Macaranga tanarius digunakan untuk mengobati demam, serta rebusan akarnya untuk mengobati hemoptisis. Di Maluku dan Papua Nugini, daunnya digunakan untuk mengobati disentri dan aborsi. Di Semenanjung Malaysia, daun yang ditumbuk dioleskan pada luka, dan infus akarnya digunakan untuk mengobati demam [
9Arung, E.T., Amirta, R., Zhu, Q. et al. Effect of wood, bark and leaf extracts of Macaranga trees on cytotoxic activity in some cancer and normal cell lines. J Indian Acad Wood Sci 15, 115–119 (2018). https://doi.org/10.1007/s13196-018-0215-4
].Remorosa et. al. (2024) [
10Remorosa, Allen & Tsai, Po-Wei & Castro-Cruz, Kathlia & Hsueh, Chung-Chuan & Chen, Ruo-Yong & Chen, Bor-Yann. (2024). Deciphering characteristics of Macaranga tanarius leaves extract with electron shuttle-associated anti-inflammatory activity via microbial fuel cells, molecular docking, and network pharmacology. Biochemical Engineering Journal. 208. 109345. https://doi.org/10.1016/j.bej.2024.109345
] menjelaskan bahwa studi fitokimia menunjukkan bahwa Macaranga tanarius kaya akan berbagai terpenoid, flavonoid, tanin, dan turunan fenolik lainnya. Secara khusus, Macaranga tanarius sebagian besar tersebar di seluruh Asia timur dan tenggara. Sebagai obat tradisional, akar dan kulit kayu Macaranga tanarius sering digunakan untuk mengobati hemoptisis dan disentri. Daun Macaranga tanarius telah digunakan untuk menutupi luka sebagai antiinflamasi. Sifat antiinflamasi daunnya digunakan untuk mengobati luka dan pembengkakan.
Flavonoid dan stilbena dari tanaman obat ini dapat memiliki berbagai potensi farmakologis, termasuk aktivitas antikanker, antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, dan antidiabetes. Penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa flavonoid yang diekstrak dari daun Macaranga tanarius bahkan dapat menjadi agen neuroprotektif. *** [021224]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar