Di antara deretan pot tanaman kuping gajah (Anthurium crystallinum) yang ditaruh Wakil Direktur Percik Salatiga Damar Waskitojati, S.Kom,. M.Si., di bawah pohon kelengkeng (Dimorcarpus longan) di halaman depan rumahnya, juga terlihat ada tanaman yang merayap dengan warna daun yang indah, metalik hijau muda/tua di bagian atas dan berwarna ungi di permukaan bawah daunnya.
Meskipun tanaman tersebut termasuk tumbuhan asli Indonesia, sepengalaman saya belum menjumpai nama lokalnya. Oleh karena itu, dalam pembahasan menyangkut tulisan tanaman ini menggunakan nama ilmiahnya, yaitu Strobilanthes reptans (G.Forst.) Moylan ex Y.F.Deng & J.R.I.Wood.
Nama genus Strobilanthes berasal dari bahasa Latin dari gabungan kata “strobilus” (kerucut) dan “anthos” (bunga), mengacu pada bentuk perbungaannya [
1Preethi F, & Suseem SR. (2014). A Comprehensive Study on an Endemic Indian Genus - Strobilanthes. International Journal of Pharmacognosy and Phytochemical Research, 6(3), 459–466. https://impactfactor.org/PDF/IJPPR/6/IJPPR,Vol6,Issue3,Article8.pdf
]. Genus Strobilanthes dideskripsikan secara ilmiah oleh botaniwan Jerman-Belanda Carl Ludwig Blume (1789 – 1862) pada tahun 1825.![]() |
Tanaman Strobilanthes reptans di Gang Ki Rono Santiko III, Prampelan RT 03 RW 06 Kelurahan Blotongan, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga |
Sedangkan, julukan khusus reptans berasal dari bahasa Latin “reptare, reptus, repere” (merayap) [
2Merriam-Webster. (n.d.). Reptant. In Merriam-Webster.com dictionary. Retrieved January 18, 2025, from https://www.merriam-webster.com/dictionary/reptant
]. Ia merupakan kata sifat Latin yang berarti merayap, bersujud dan berakar; melengkung dan kemudian berakar [3M.D. Guiry in Guiry, M.D. & Guiry, G.M. 19 October 2016. AlgaeBase. World-wide electronic publication, National University of Ireland, Galway. https://www.algaebase.org; searched on 19 January 2025
].Spesies tanaman ini mula-mula diperkenalkan dan dideskripsikan oleh seorang naturalis Jerman Johann Georg Adam Forster (1754-1794) sebagai Ruellia reptans, dan dipublikasikan dalam Florulae insularum Australium: Prodromus [
4Forster, Georg. (1786). Florulae insularum Australium: Prodromus. Gottingae: Joann. Christian Dietrich. https://www.biodiversitylibrary.org/page/11162901
], atau Fl. Ins. Austr. 44 (1786).Kemudian, peneliti di Wiley, Inggris, Elizabeth C. Moylan, memberikan kontribusi pada taksonomi spesies tersebut, mungkin dengan memberikan revisi atau klasifikasi yang lebih modern, yakni Strobilanthes reptans.
![]() |
Strobilanthes reptans tumbuh di antara gulma yang lainnya |
Pada tahun 2011, botaniwan China Yun Fei Deng (1970-) dan botaniwan Inggris John Richard Ironside Wood (1944-) memperbarui atau memvalidasi nama ilmiah tersebut pada tahap selanjutnya yang merupakan penyempurnaan dari taksonomi Moylan, dan dipublikasikan dalam Flora of China: Cucurbitaceae through Valeriananceae with Annonaceae and Berberidaceae. Vol. 19 [
5Wu, Z., Raven, P. H., & Deyuan, H. (Eds). (2011). Flora of China: Cucurbitaceae through Valeriananceae with Annonaceae and Berberidaceae. Vol. 19. Beijing: Science Press & St.Louis: Missouri Botanical Garden Press
], atau Fl. China 19: 390 (2011).Selain nama binomial, Strobilanthes reptans juga mempunyai nama-nama umum (common names): redflame, acanthaceae, red lily, waffle plant (Inggris); pu fu ban cha hua (China).
Strobilanthes reptans termasuk dalam famili Acanthaceae (suku jeruju-jerujuan), dan daerah asal spesies ini adalah kawasan Malesia dan Pasifik Barat. Di Indonesia, Strobilanthes reptans tersebar di Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
![]() |
Strobilanthes reptans merayap di tanah padas |
Tanaman Strobilanthes reptans merupakan herba yang menyebar. Tanaman ini biasanya ditemukan di area teduh di halaman rumput. Tanaman ini dapat dikenali dari daunnya yang berwarna hijau tua, tepi daun yang bergerigi, dan urat daun yang menonjol berwarna ungu tua. Selain itu, bagian bawah daunnya berwarna ungu.
Dikutip dari laman I Love You Nature Singapore, di Singapura Strobilanthes reptans merupakan tanaman inang bagi kupu-kupu, Junonia hedonia ida (Chocolate Pansy). Informasi mengenai manfaat tanaman ini masih sangat sedikit. Di Vanuatu, sari akarnya diklaim dapat mempercepat persalinan sementara di Papua Nugini, seluruh tanaman digunakan untuk mengobati gigitan kelabang.
Perasan daun Strobilanthes reptans dapat diminum atau sebagai obat tetes mata, sedangkan tumbukan daunnya digunakan sebagai obat balut pada pergelangan yang sakit. Selain itu, tumbuhan ini juga sering dimanfaatkan sebagai tanaman hias karena memiliki warna dan morfologi yang unik [
6Nugraha, M. H. E. (2019, July 04). Herbarium Hemigraphis Reptans. Scribd . https://www.scribd.com/document/415564252/HERBARIUM-HEMIGRAPHIS-REPTANS-docx
].![]() |
Hamparan Strobilanthes reptans di bawah pohon kelengkeng |
Ritchu Babbar et. al. (2023) [
7Babbar, R., Kaur, R., Rana, P., Arora, S., Behl, T., Albratty, M., Najmi, A., Meraya, A. M., Alhazmi, H. A., & Singla, R. K. (2023). The Current Landscape of Bioactive Molecules against DENV: A Systematic Review. Evidence-based complementary and alternative medicine : eCAM, 2023, 2236210. https://doi.org/10.1155/2023/2236210
] melaporkan bahwa Strobilanthes reptans yang bersinonim dengan Hemigraphis reptans, digunaan digunakan untuk mengobati luka, radang, diabetes melitus, anemia defisiensi besi, menstruasi berat atau haid berlebihan, dan batu empedu.Bukti lain juga menunjukkan bahwa ekstrak daun Strobilanthes reptans memberikan hasil positif terhadap protease DENV-2 dan NS2B-NS3 dengan nilai IC50 100 g ml untuk penanganan demam berdarah atau virus dengue (DENV).
Kendati, Strobilanthes reptans merayap pada tanah atau media berlumut lainnya, tumbuhan ini tergolong menjadi tanaman hias yang menawan dan sekaligus mempunyai kegunaan dalam pengobatan yang lumayan. *** [190125]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar