Minggu, Januari 12, 2025

Mencicipi Klappertaart di Hotel Grand Miami Kepanjen

  Budiarto Eko Kusumo       Minggu, Januari 12, 2025
Menghadiri dan mengikuti Pembekalan Kader dan Enumerator dalam Life Cycle Assessment Manajemen Sampah di Kabupaten Malang pada Sabtu (11/01), tidak hanya menambah wawasan saja tetapi juga bisa bersilaturahmi dengan sejumlah kader, enumerator, dan Tim Peneliti Life Cycle Assessment (LCA) di Meeting Room Edelweiss 1 & 2 Hotel Grand Miami yang beralamatkan di Jalan Jatirejoyoso No. 1 Dusun Dawuhan, Desa Jatirejoyoso, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang.
Selain itu, yang tak kalah menariknya dari manfaat menghadiri pembekalan itu adalah berkesempatan mencicipi kudapan yang telah disediakan pihak hotel untuk peserta pembekalan LCA pada saat coffee break.
Ada 3 kudapan yang disajikan dalam lepek (piring kecil) yang ditata di atas meja panjang di lorong menuju meeting room, berdampingan dengan sepasang electric water boiler untuk hot coffee dan hot tea.
Ketiga kudapan tersebut, menurut pramusaji hotel, terdiri dari klappertaart, sus éclair, dan tahu bakso lombok. Namun pada tulisan ini, yang akan dibahas adalah klappertart. Klappertaart berasal dari kata “klapper” dan “taart” yang masing-masing berasal dari bahasa Indonesia dan Belanda. “Klapper” pada awalnya diambil dari kata “kelapa” yang dieja klapper oleh orang Belanda pada saat itu, sedangkan “taart” merupakan kata bahasa Belanda yang berarti kue. Klappertaart dalam bahasa Indonesia secara harfiah berarti "kue kelapa" (coconut cake) yang biasanya disajikan pada acara-acara khusus.

Tiga kudapan coffee break pada Pembekalan Kader dan Enumerator Life Cycle Assessment Manajemen Sampah di Kabupaten Malang yang diselenggarakan di Hotel Grand Miami Kepanjen, pada Sabtu (11/01)

Bagi para pencinta kuliner, mencicipi klappertaart adalah sebuah pengalaman yang tak boleh dilewatkan. Kue khas Manado, Sulawesi Utara, yang lezat ini menawarkan sensasi rasa yang menggugah dalam setiap gigitan. 
Dengan tekstur lembut dan perpaduan kelapa, mentega, serta kehangatan rempah, klappertaart hadir sebagai hidangan yang memanjakan lidah. Ketika pertama kali mencobanya, kita langsung disambut oleh aroma kelapa yang khas, disusul dengan rasa manis gurih yang membuat ketagihan.
Handoyo et. al. dalam Klappertaart: an Indonesian-Dutch influenced traditional food (2018, Journal of Ethnic Foods 5(2): 147-152) menarasikan kuliner klappertaart dengan gamblang. Pada masa kolonial, Belanda menyadari bahwa Indonesia memiliki perkebunan kelapa yang sangat banyak. Para wanita Belanda bereksperimen dengan menggunakan daging kelapa muda dalam resep kue tart mereka. 
Klappertaart biasanya dikonsumsi oleh keluarga Belanda kelas menengah ke atas di Hindia Timur. Resep ini dikenal di Manado karena resepnya yang dipelajari oleh pembantu-pembantu pribumi yang bekerja untuk keluarga-keluarga Belanda, para bangsawan Indonesia yang terpelajar yang kemudian bersahabat dengan orang-orang Belanda, dan penjualannya yang sangat laris di pasaran membuat orang-orang penasaran bagaimana cara membuatnya.
Klappertaart merupakan bagian dari “rijsttafel”, yang kerap disajikan di meja makan bagi keluarga Belanda kala itu. Kuliner ini terbuat dari kelapa, kacang kenari, dan kismis, serta memiliki rasa manis dan gurih.

Klappertaart

Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan klappertaart adalah kelapa muda, tepung terigu, susu segar, gula, putih dan kuning telur, mentega, kismis, kacang kenari, dan bubuk kayu manis. Peralatan memasak yang digunakan adalah wajan, oven, dan sutil.
Klappertaart merupakan akulturasi budaya antara Indonesia dan Belanda di Sulawesi Utara. Resep klappertaart diwariskan dari orang Belanda kepada penduduk asli Indonesia yang bekerja untuk mereka atau berteman dengan mereka. 
Klappertaart disajikan pada acara-acara khusus karena bahan-bahannya yang mahal pada masa itu. Namun kini, klappertaart telah menjadi bagian dari budaya Indonesia, dan kini lebih mudah ditemukan.
Saya beruntung bisa menghadiri dan mengikuti Pembekalan Kader dan Enumerator LCA ini, bisa mencicipi makanan Londo yang telah membumi di Indonesia. 
Tak hanya sekadar kue, klappertaart membawa kita dalam perjalanan rasa yang memanjakan indra dan meninggalkan kesan mendalam. Menguji kelezatannya adalah sebuah petualangan kuliner yang layak dicoba oleh siapa saja yang ingin merasakan keunikan kue ini. *** [120125]


logoblog

Thanks for reading Mencicipi Klappertaart di Hotel Grand Miami Kepanjen

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sahabat Blog